Senin, 10 Oktober 2016

Contoh Kultum singkat Birrul Walidain

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuhu.
Innal hamda lillah, nahmaduhu wanasta’iInuhu wanastaghfiruh. Wana’uudzubillahi min syuruuri anfusinaa, wa min sayyi aati a’maalina. Man yahdihiillahu falaa mudhillalah wa man yudhlilhu falaa haadiyalah.
Assyahadu allaa ilaaha illallohu wahdahuu laa syariikalah, waasyahadu anna Muhammadan ‘abduhuu warosuuluhu.
‘Amma ba’du

Pertama dan yang paling utama , marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana pada pagi hari kita masih diberi kesempatan dan kesehatan, sehingga kita dapat berkumpul dikelas XI-IPA-2 ini, serta pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah kultum tentang Birrul Walidain atau berbakti kepada kedua orang tua.

Hadirin Hadirat Rahimakumullah
Salah satu ibadah teragung didalam islam setelah mentauhidkan Allah SWT adalah berbakti kepada kedua orang tua.
Ketauhilah, sungguh bahwasannya berbakti kepada orang tua hukumnya adalah wajib, fardhu ‘ain. Tak peduli siapa orang tua kita, pekerjaannya, kehidupan sehari-harinya… Yang kita panggil ayah atau ibu, mama atau papa dirumah. Mereka adalah orang tua kita.

Pernahkah terbayang dalam benak kita? Saat kita sedang berada dalam perut ibu… betapa susahnya ia membawa kita kemanapun ia pergi? Namun sekalipun ia tak pernah mengeluh, karna ada mahluk lain yang ia bawa yakni kita sendiri dalam perutnya. Sementara ayah, setiap hari bekerja tak kenal lelah untuk kelahiran kita. Begitu pula setelah kita lahir, mereka mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita, ayah banting tulang mencari uang hanya untuk membiayai hidup kita, agar kita bisa makan dan sekolah dengan baik. Bayangkan, betapa beratnya beban dan tanggung jawab yang ada pada pundak-pundak mereka.

Hadirin Hadirat yang dirahmati Allah SWT
Sungguh Allah SWT telah berfirman dalam Alquran surat Luqman ayat 14 yang berbunyi
”A’uudzu billahi minasy syaithoonirrojiim.. Wawashshoinal insaana biwaalidaihi hamalathu ummuhuu, wahnan ‘alaa wahnin wa fishooluhuu fii ‘aamaini, anisykurlii waliwaalidaika ilayyal mashiir.”
Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbakti) kepada dua orang ibu-bapaknya: ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat kembalimu.”

Hadirin Hadirat yang dirahmati Allah.
Ada suatu kisah, yang menceritakan tentang 3 orang yang terjebak di dalam goa. Diantara mereka bertiga, ada salah satu orang yang berdoa dengan peranta berbakti kepada kedua orang tuanya. Dia berkata: “ Ya Allah, aku memiliki orang tua yang sudah lanjut usianya dan aku tak pernah memberikan minum kepada siapapun sebelum keduanya minum, baik itu keluargaku dan hamba sahayaku. Pada suatu hari aku mencari kayu dan daun untuk makan ternak ditempat yang sangat jauh. Aku belum bisa pulang menemui orang tuaku hingga mereka tertidur. Setelah itu aku masih memerah susu untuk keduanya, dan saat aku menemui keduanya untuk memberikan minuman tersebut ternyata keduanya masih terlelap. Aku tidak bisa membangunkan mereka dan memberikan minuman tersebut kepada siapapun sebelum kedua orang tuaku meminumnya, sekalipun keluargaku dan hamba sahayaku.  Aku tetap menantikan bangun keduanya dengan gelas itu tetap ditanganku, hingga fajar menyingsing, disaat itulah anak-anak kami menangis karena lapar. Ya Allah, jikalau aku yang mengerjakan demikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan ridhamu, maka lapangkanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutup ini” Kemudian batu besar itupun tiba-tiba terbuka sedikit.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah
Sepenggal kisah tadi patut kita teladani. Hal tersebut merupakan contoh konkrit bagaimana seorang anak berbakti kepada kedua orang tuanya dengan cara tidak memberikan minum kepada siapapun sebelum orang  tuanya minum.
Ingatlah bawa, keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan orang tua.

Islam menjadikan berbakti kepada kedua orang tua sebagai sarana meraih surganya Allah. Akan tetapi banyak diantara manusia zaman sekarang yang tak lagi mau memperhatikan orang tuanya, menelantarkannya bahkan sampai ada yang mencelakakannya atau membunuhnya. Naudzubilahimin dzalik’
Beberapa hal yang menurut kita sepele yang berkaitan dengan kedurhakaan anak kepada orang tuanya, antara lain.
1.    Membuat keduanya menangis dan bersedih dengan cara apapun baik perbuatan maupun ucapan.
2.    Membentak keduanya dengan cara mengeraskan suara dan berkata kasar.
3.    Berkata ”Ah” dan kesal terhadap perintah ibunya.
4.    Bermuka masam dan mengerutkan dahi di depan keduanya
5.    Mencela makanan yang sudah disiapkan ibu
6.    Memerintah keduanya
7.    Tidak membantu keduanya dalam pekerjaan rumah
8.    Memandang keduanya dengan pandangan penghinaan
9.    Mencuri dari keduanya
10.Menitipkan keduanya di panti jompo.

Hadirin Hadirat yang dirahmati Allah
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat saya khususnya dan saudara-saudaraku semua yang hadir disini, dan kita semua mendapat petunjuk dari Allah SWT dalam melaksanakan bakti kita kepada orang tua. Amin. Mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan.

Wabillahi taufik wal hidayah wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuhu.

25 komentar:

  1. Izin ambil materinya ya, terima kasih

    BalasHapus
  2. Izin pake materinya kak. Makasih

    BalasHapus
  3. Materinya bagus sekali dan sangat bermanfaat.
    Ijin pakai materinya ukhti...

    BalasHapus
  4. Izin ambil materi kak buat muhadhoroh.

    BalasHapus
  5. Izin ambil materinya ya
    Terima Kasih

    BalasHapus
  6. Izin ambil materi nya jazakumullah khairaK katsiran

    BalasHapus
  7. Ijin ambil materinya mbak...terima kasih....

    BalasHapus
  8. Maksudnya izin pake beberapa materibya

    BalasHapus
  9. Materi yg sangat bagus...singkat padat berisi....izin download

    BalasHapus
  10. Izin pakai materinya nggih, terimakasih

    BalasHapus
  11. Izin make materinya kak, terimakasih

    BalasHapus